Lara Ibu Pertiwi
Rumaisha Putri - Pemikiran
Dan pada akhirnya kita akan tetap berpikir bahwa Indonesia baik-baik saja sampai bala-bala itu sendiri yang mendatangi pekarangan rumah kita yang nyaman.
haidunia.com - Semua orang membahas topik ini. Tentang hunjaman duka bertubi-tubi
yang sebagian orang di belahan bumi lain tak merasai. Entah siapa yang punya
kuasa bagi Indonesia sekarang ini, yang jelas nasib tetap saja ironi sampai
hari ini.
Sumber foto : tagar.id |
Bagi para perantau negeri asal datangnya asap resahnya begitu
terasa. Bernafas lega di udara Jogjakarta terasa berdosa. Disana orangtua kami,
adik kami, kakak-kakak kami, saudara-saudara kami yang membesarkan kami
memenuhi paru-paru mereka dengan asap kotor menggumpal, atau karbondioksida
yang berkumpul di dalam masker yang mereka pakai sehari-hari.
Bala bantuan negeri tetangga maupun pihak lainnya tak dihirau.
Namun solusi tak kunjung terlihat hasil kerjanya. Bahkan tak ada survey pasti
yang meneliti apakah negeri ini terbakar atau dibakar.
Di sisi lain, pemikiran-pemikiran kontroversial perusak akhlak, sampai
liberalisasi dalam kemasan identitas santri pada film berlabel toleransi kian
merusak pemahaman akidah generasi. Belum lagi penghilangan-penghilangan sejarah
perjuangan Islam di buku-buku pelajaran sekolah.
Dunia seakan tak punya pendirian. Seolah penduduk dunia ini tak
boleh lagi mengenal apa itu jatuh bangun perjuangan membela kemerdekaan. Seolah
tak ada lagi konsep universal yang perlu diyakini dan dipertahankan namun manut
pada perkembangan zaman.
Dan beragam persoalan lain yang membuat fitnah akhir zaman semakin
kompleks.
Saya kemudian teringat pada ayat yang menggambarkan pelaku biang carut
marut di Indonesia saat ini.
وَإِذَا قِيلَ لَهُمْ لَا تُفْسِدُوا فِي
الْأَرْضِ قَالُوا إِنَّمَا نَحْنُ مُصْلِحُونَ
“Dan bila dikatakan kepada mereka:
"Janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi". Mereka menjawab:
"Sesungguhnya kami orang-orang yang mengadakan perbaikan.” (QS. Al Baqarah: 11)
أَلَا إِنَّهُمْ هُمُ الْمُفْسِدُونَ وَلَٰكِنْ
لَا يَشْعُرُونَ
“Ingatlah, sesungguhnya mereka
itulah orang-orang yang membuat kerusakan, tetapi mereka tidak sadar.” (QS. Al Baqarah: 12)
Posisi paling berbahaya adalah justru saat kita merasa segalanya
baik-baik saja hingga hilang waspada atau antipati terhadap derita sesama
manusia. Selalu titip doa kita untuk Indonesia tercinta.
Oleh: Rumaisha Putri
Editor: Deany Januarta Putra
Belum ada Komentar untuk "Lara Ibu Pertiwi"
Posting Komentar