Pendidik: Produsen Para Pahlawan Yang Jasanya Tak Terlupakan
Ageng Triyono - Pemikiran, Pendidikan
Pendidik: Produsen Para Pahlawan Yang Jasanya Tak Terlupakan |
Jika membaca lembaran sejarah, kita hampir pasti
akan menemukan banyak tokoh besar bangsa ini mengawali langkah perubahan disaat
usia mereka masih duduk dibangku pendidikan. Meskipun mungkin pendidikan yang
mereka jalani belum seperti model pendidikan formal atapun kampus sebagaimana
generasi kita digembleng. Saya kira tidak keliru jika dunia pendidikan dengan
segala keterkaitannya adalah wahana untuk memproduksi para pahlwan baru di masa
depan.
Melalui tulisan ini saya mencoba menyampaikan
angan-angan mengenai hadirnya barisan terseleksi yang tersusun dari para insan pendidik.
Barisan inilah produsen para pahlawan itu. Tampilnya barisan ini nantinya adalah
untuk memegang amanat perubahan. Darinya akan lahir anak-anak muda dengan tekad
yang kuat memajukan umat. Bisakah, anda para pendidik, memiliki bayangan masa
depan yang sama dengan saya? Yakni tentang kelahiran sebuah kaum baru, yang
muncul dari gerbang-gerbang sekolah. Kaum baru yang sama sekali tidak
disibukkan oleh topik-topik perbincangan anak-anak seusianya. Akan tetapi
mereka telah berpikir untuk berkompetisi
merebut “piala-piala kepahlawanan” di dalam beragam arena kehidupan masa
depan.
Tentunya tiada satupun orang besar di abad ini
yang bukan murid dari seorang guru. Maka pendidik model seperti apa yang akan
menjadi tokoh idola murid-muridnya yang kelak tumbuh dengan nama besar. Pantaslah
menjadi kerinduan bersama, akan terbentuknya jamaah guru yang siap tampil
di panggung sejarah. Guru yang siap menanggung beban keumatan yang tak dipikul
oleh manusia-manusia lain pada umumnya. Guru yang kehidupannya menembus batas
sisi-sisi kehidupan pribadi yang sempit, kemudian mewakafkan sebagian besar
energi hidupnya untuk mengantarkan anak-anak manusia yang datang kepadanya, meraih
cita-cita besar hidupnya dalam skala perdaban.
Mereka adalah para guru yang
siap mengorbankan dirinya untuk kepentingan yang lebih luas, lagi siap menjadi
pribadi seperti apa yang disampaikan as-syahid Sayyid Quthb: "Orang yang hidup bagi dirinya sendiri
akan hidup sebagai orang kerdil dan mati sebagai orang kerdil. Akan tetapi,
orang yang hidup bagi orang lain akan hidup sebagai orang besar dan mati
sebagai orang besar." Inilah sosok guru yang akan menjadi perbincangan
kita dan dunia, mulai detik ini, ataupun sampai negeri ini dan negeri lain di
belahan bumi mencapai takdir sejarah emas peradabannya. Semoga, sebentar lagi dunia akan kembali hangat
memperbincangkan tokoh-tokoh para guru yang harum namanya dalam kenangan
sejarah seperti Syeikh Akhmad Yassin, yang maaf beliau ‘hanya’ berlatar belakang
seorang guru ngaji. Ataupun Syeikh Al-Banna yang juga awalnya seorang guru
biasa namun kemudian menjadi guru yang berhasil melahirkan banyak
tokoh-tokoh besar perjuangan di berbagai belahan dunia.
Dalam konteks keindonesiaan, seyogyanya seorang
guru pun sudah bisa menempatkan dirinya dalam skala peran yang nyata bagi
kehidupan. Guru harus berani mendeklarasikan diri sebagai aktor utama di tengah panggung
dunia. Mata masyarakat pun haru memandang bahawa peran guru dalam menjaga moral
bangsa itu lebih penting dari para pelaku ekonomi dan bisnis, apalagi para
pelaku dunia hiburan yang berseliweran saban hari di layar kaca. Dengan demikian,
guru pun bukan lagi sekadar penghantar ilmu pengetahuan, namun ia adalah
produsen yang menyiapkan kelahiran para pahlawan di masa depan. Semoga kita
semua bisa menempatkan posisi guru dengan semestinya.
Oleh: Ageng Triyono
Editor: Deany Januarta Putra
Belum ada Komentar untuk "Pendidik: Produsen Para Pahlawan Yang Jasanya Tak Terlupakan"
Posting Komentar